Sabtu, 28 Agustus 2010

Kapan pemimpin ini sadar?

Ini bukan sebuah cerita yang hanya dibuat-buat, bukan juga sinetron, tapi ini sebuah kisah nyata dari seorang anak yang selalu tampak ceria terpampang diwajahnya. Saya sendiri tidak menyadari betapa besarnya tanggungan dari wajahnya yang sangat-sangat tidak tergambarkan tangis diwajahnya. Tak satupun temannya tahu masalah ini. Satu alasannya..
Tidak mau memberatkan teman..sungguh mulia bukan..
Maaf saya ceritakan hanya untuk dijadikan pelajaran..

Untuk merahasiakannya. Katakanlah Listia.

“Ngapain kamu hanya dirumah!!”,”Bukannya cari duit!!”ayah listia
Listia dan bundanya hanya bisa menundukkan kepala.
“Udah bayar Listrik belom??”
“belum..”bundanya berkata pelan
“Buruan sana bayar!cepat pergi!”
Listia dan bundanya pun pergi meninggalkan rumah dengan rasa cemas, takut, bingung.
Mereka tidak mempunyai uang untuk membayar listrik. Jam menunjukkan pukul 7 malam.
Setelah lama berkeliling tanpa tujuan, akhirnya mereka pergi kerumah tetangga.
Mereka meminjam sejumlah uang untuk membayar tagihan listrik. Sekali lagi Bunda Listia bertambah kewajibannya.

Yah..suatu hari ayah Listia mendapat pekerjaan..
Apa yang Ia lakukan?
Mungkin ini diluar akal sehat kita..
Dia MEMBANGGAKAN DIRINYA..
Sekali lagi ini nyata kauand..

Cerita ini belum berakhir dan masih terus berlanjut,,
Listia dan bundanya masih mengalami cerita-cerita yang mewarnai hidup mereka..
Semoga matahari menyinari kehidupan mereka, dan mempunyai cerita baik di akhirnya..
Kita berdoa kauand..

kembali ke halaman utama

1 komentar: