Minggu, 13 Februari 2011

Guide Cilik

sejenak untuk melepas penat dalam hati,
minggu itu aqu memutuskan untuk pergi bersama teman qu
ke suatu tempat di kawasan puncak. tujuan kami adalah curug ciberuem.
dengan menaiki motornya,
aqu dan dia langsung melaju ke kawasan puncak dengan perbekalan seadanya.

aqu yang tidak tau jalan-jalan di puncak pasrah saja mau dibawa kemana.
tapi dalam perjalanan dia lupa jalan mana yang menuju seharusnya dia lalui.
kami bertanya pada orang-orang yang kami temui
dimana letak curug ciberuem berada, dan jawaban-jawaban mereka
mengarahkan kami ke suatu tempat.

pohon-pohon rindang yang daunnya berwarna kuning
di bagian atasnya berdiri tegak di kanan dan kiri jalan
seolah-olah menyambut kedatangan kami dan mengantarkan kami
ke sebuah gerbang besar yang berdiri tegak di ujung jalan.
di depan gerbang tersebut terdapat sebuah jembatan
jembataan itu tidak terlalu besar
dibawahnya mengalir sungai kecil yang airnya masih jernih.

kami memasuki gerbang tersebut
kami memarkirkan motor di tempat parkiran. tapi anehh..
dari bentuknya, sepertinya tempat parkiran itu dulunya kandang sapi.
keluar dari tempat parkiran,
kami bertanya arah ke curug kepada orang di sekitar tempat itu
tiba-tiba ada seorang anak kecil
yang menawarkan jasa untuk mengantar kami.
tanpa berpikir panjang teman qu langsung mengiyakan tawaran tersebut.

teman qu yang masih penasaran terus bertanya-tanya kepada guide kecil ini
dia bertanya tentang curug yang akan kami datangi karna
jalan yang kami lalui sangat berbeda dengan visualisasi yang dia gambarkan.
sambil memandang indahnya bukit-bukit hijau yang menjulang,
qu dengar percakapan antara teman qu dan si guide kecil,
kira-kira beginilah isi percakapan mereka

"air terjunnya jauh ga dek?" tanya teman qu memulai pembicaraan

"lumayan, klo jalan sekitar 15 menit." jawab guide kecil dengan
logat indonesia kesunda-sundaan

"15 menit, nanjak ngga? ada jalan yang dari kayu-kayu ngga?
nama curugnya apa?" tanya teman qu penasaran

"nanjak, tapi ngga jauh. oh, jalan kayu ada ko ka.
nama curugnya ci ismun.." jawab guide kecil dengan polosnya

"ci ismun?! bukan cibereum?? klo cibereum dimana?"

"bukan. cibereum masih jauh ka, musti keluar dulu dari sini.."

"oowh, tapi ko tracknya mirip-mirip sama curug nangka ya?
depannya aja yang beda..nii bukan curug nangka juga..??"
ujar teman qu dengan nada penuh kecewa

"bukan ka, bukan. ini ci ismun.." sahut guide kecil meyakinkan

"hmm.. yaudah deh..(pasrah)"


kami terus berjalan menuju curug yang disebut "curug ci ismun" oleh si guide kecil.
sepanjang perjalan teman qu kembali bertanya-tanya
tentang kehidupan si guide kecil tadi.

"adek udah lama jadi guide?"

"udah ka,,sekitar 1 tahun."

"terus rumahnya jauh gak?kalo kesini jam berapa?"

"lumayan,ada di atas bukit.nanti juga kita lewatin.
saya kesininya kalo udah pulang sekolah. jam 1-an lah.
tapi kalo pulangnya cepet ya bisa kesini lebih lama."

"oowh..terus biasanya kalo nganter biasanya dikasih uang atau makanan?"

"gak tentu juga ka.kadang dikasih uang,kadang makanan.
ada juga yang ngasih dua-duanya."

"kalo dikasi uang biasanya berapa?? uangnya dipakai untuk apa aja?"

"kalo uang gak tentu ka. mulai dari 5 ribu sampai 20 ribu.
sehari paling banyak dapat 60 ribu, tapi jarang.
paling sering cuma 30 ribu itu juga kalo banyak orang yang dateng.
uangnya untuk bantu beli beras sama untuk jajan sekolah."

"lho???emangnya orang tua adek gak kerja?"

"kerja,,nyewain tiker di atas. tempat wisata juga tapi
kalo tempatnya lagi tutup/sepi ya di ladang."

"oowh,,terus kalo adek dapat uang,
suka dimintain atau dipalak sama orang yang ada di pintu gerbang tadi gak?"

"iya,,kadang diminta setengahnya,atau gak makanannya yang diambil."

"masya allah...kok jahat banget dek?emang kalo habis nganter
gak bisa langsung pulang biar uang atau makanannya bisa disimpen dulu.?"

"gak kepikiran ka, tapi nanti aku ikutin kaka aja,
biar gak dipalakin lagi. aku juga jadi bisa nabung.:-)"

"ya udah,,bagus kalo gitu.mudah"an nanti gak lagi.
oya,adek sekolahnya kelas berapa?"

"kelas 5 ka."

"hm..udah kelas 5 to? sekolahnya yang betul ya.
jangan males-males,biar jadi orang sukses bisa bantu orang tuanya.
jadi bisa bikin orang tua adek seneng."

"iya ka.makasih ya ka. sekarang kita udah sampai.
itu air terjunnya. kaka bisa lihat-lihat sepuasnya."
ujar guide kecil sambil menunjuk curugnya.

ta terasa kami sudah sampai di curug yang dimaksud oleh si guide tadi.
walaupun sedikit kecewa karna tempat yang kamki tuju tidak sesuai dengan
tujuan awal kami, tapi kami bersyukur dapat melihat pemandangan yang begitu indah.
kami melewati sebuah jembatan kecil yang terbuat dari kayu,
aqu bilang kepada teman qu dengan nada sedikit berbisik
"mungkin ini yang dimaksud jalan kayu sama si guide tadi."

teman qu berkata "ya ampuunn, polos banget siih tu bocah!!
kayu sebatang wat nyebrang gini di bilang jalan kayu..
maksud gw tuh jalan kayu-kayu yang bentuk
jalannya kaya dermaga, bukan yang ini.."

"tapi ngga salah kan tuh bocah??!" sahut qu membela si guide kecil itu

"iya siih!" teman qu mengakui

sesampainya di curug, dia meminta si guide kecil tadi
untuk menjaga tas kami dan kami pun foto-foto sepuasnya di curug tersebut.
setelah puas berfoto-foto ria, teman qu memberikan
tip untuk si guide kecil tadi.

"oh iya..makasih ya udah mau nganter.ini uang untuk adek,
mudah"an bisa bermanfaat ya. oya,,ini juga kaka kasih adek susu (yogurt),
sama sedikit cemilan. hati-hati ya pulangnya.makasih lho..:-)"
sambil menyisipkan 2 lembar uang sepuluh ribuan ke kotak kopi
dan memberikannya pada si guide kecil tadi

"iya ka.sama-sama.makasih banyak juga atas pemberiannya.
semoga menyenangkan ya k..." ucap si guide kecil tadi yang kemudian meninggalkan kami.



tidak semua guide kecil yang ada di sana mempunyai perilaku yang sama.
guide kecil tadi adalah salah satu yang mempunyai ketulusan hati
untuk membantu orang tuanya.
dengan polosnya dia jawab smua pertanyaan yang diajukan teman qu
walaupun visualisasi mereka tentang tempat yang di tuju itu berbeda.

di tengah perjalanan kami kembali ke parkiran,
aqu dan teman qu menemukan 2 guide kecil lainnya yang memaksa
untuk membawakan barang bawaan kami demi sejumlah rupiah.
2 guide itu terus mengikuti kami,
sampai akhirnya teman qu memberikan 2 lembar uang lima ribuan
kepada 2 bocah itu dengan cuma-cuma. dan hampir di akhir perjalanan kami
menuju tempat parkiran, ada beberapa bocah kecil juga yang ingin
membawakan barang bawaan kami tapi kami menolaknya.
sampai akhirnya dia mengemis uang recehan kepada kami
dengan wajah yang dibuat-buat seperti ingin menangis minta dikasihani.
kami sudah kehabisan uang recehan dan yang kami punya
tinggal beberapa butir permen chacha.
dengan tampang melasnya yang dibuat-buat bocah tersebut bilang yaudah ga papa.
akhirnya teman qu itu memberikan permen
yang ada di saku jaketnya kepada bocah tersebut.

"huft.. guide ko jadinya ngemis yaa? pake akting mw nangis sgala lagi!!" gumam qu dalam hati



created by...
thx sumbangannya..^^

3 komentar:

  1. belajar dari kepolosan anak kecil,,kita harus bekerja keras untuk hidup,, setiap usaha harus dilakukan dg sungguh" ..usaha yg keras mendapatkan hasil yg memuaskan..
    bgus banggeettt cerita nya bisa jadi inspirasi hidup ^_^

    BalasHapus
  2. terkadang hidup itu harus belajar dari mana pun..termasuk orang yang lebih muda dari kita..^^

    BalasHapus
  3. susunan kata-katanya masi berantakan..
    harus belajar lebih banyak lagi

    BalasHapus